Apapun Pendapat Manusia Pasti Tidak Akan Pernah Lengkap
Sepintas ketika mendengar atau membaca kalimat “apapun pendapat manusia pasti tidak akan pernah komplit” pasti akan menimbulkan tanda tanya dalam diri kita masing-masing. Apa maksud dari kalimat itu??
Sudah 3 semester saya mencicipi ilmu Psikologi. Ketika saya sedang belajar Psikodiagnostik, dosen saya berkata “apapun pendapat manusia pasti tidak akan pernah komplit”. Mungkin kita pernah berdebat habis-habisan dalam suatu diskusi, dan keributan dalam ruangan diskusi pun terjadi. Mungkin kita juga pernah seketika melihat teman kita yang “sedikit malas” dan kita mengatakan “dia koq bodoh sekali ya”, sedangkan teman kita yang lain mengatakan “dia itu pinter koq sebenarnya”. Setiap individu pasti memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang suatu hal. Lalu, apa hubungannya dengan kalimat di atas???
Sebagai contoh, ada seorang yang memakai baju dengan warna putih di bagian depan, dan warna hitam di bagian belakang. Lalu kemudian ada seseorang lainnya yang berada di belakang orang yang berbaju hitam-putih, dan seorang lainnya lagi berada di depan orang yang berbaju hitam-putih tersebut. kemudian mereka ditanya, apa yang kamu lihat???
orang yang berada di belakang menjawab “saya melihat pakaian yang berwarna hitam”
orang yang berada di depan menjawab “saya melihat pakaian berwarna putih”
so, terdapat dua pendapat yang berbeda. perbedaan pendapat tersebut terjadi karena masing-masing individu tersebut tetap berada pada lokasi tempat berdiri masing-masing. Itulah mengapa pendapat manusia tidak pernah komplit. Maksudnya, individu melihatnya dari satu sisi saja, tanpa melihat dari sisi-sisi lainnya. Jika orang yang berada di depan di suruh pindah dan melihat dari beakang, begitu juga sebaliknya, orang yang berada di belakang disuruh pindah dan melihat dari depan. Pasti masing-masing individu tersebut melihat dan merasa kalau apa yang dilihatnya kini berbeda dari apa yang dilihatnya pertama sekali.
Kesimpulannya, karena pendapat manusia itu berbeda-beda, dan perbedaan itu terjadi karena ketidakberanian untuk mencoba melihat dari sisi lain pandangan kita. Karena dengan melihat sesuatu dari berbagai macam sisi, maka pendapat kita pasti akan terlengkapi.
Artikel Terkait: ahmadsaufany.wordpress.com dan http://www.kompasiana.com/ahmadsaufany
Currently have 0 komentar: